Kamis, 24 September 2009

Dampak Suara pada Kenikmatan Bercinta

Saat hubungan seksual dilakukan oleh orang, umumnya suara akan mencerminkan kenikmatan seksual yang diterima. Tak heran jika lelaki sangat menyukai pasangan seksnya mengeluarkan suara saat bercinta. Baik itu berupa desahan, lenguhan, jeritan manja dan bahkan juga rayuan.

Jika aktifitas seksual dilakukan dengan suara-suara kenikmatan, dapat dipastikan akan semakin membawa kedua pasangan kepada puncak sensasi yang luar biasa. Ungkapan suara juga memiliki pengaruh terhadap diri sendiri dan pasangan anda dalam mencapai kepuasan seksual.

Karenanya, banyak para pakar seks dunia menyarankan untuk mengekspresikan kenikmatan seks yang diperoleh dengan suara desahan, lenguhan, dan jeritan-jeritan kecil nan manja. Dalam buku The 10 Commandments of Pleasure, yang ditulis Susan Block, disarankan agar pasangan seks mengeluarkan suara saat bercinta.

Menurut Susan, desahan, lenguhan dan lainnya itu berarti bahwa anda telah mengekspresikan kebebasan dan kepuasan bercinta bersama pasangan. Mulut yang terkunci rapat saat bercinta mengesankan kekangan, himpitan, dan tekanan. "Coba saja saran itu, pasti ada bedanya," kata Susan.

Lebih jauh, Susan menyatakan bahwa ekspresi melenguh biasanya merupakan suatu tindakan yang paling digemari perempuan saat bercinta. Namun, ekspresikanlah lebih jauh dengan suara-suara lainnya. Ini dapat memberi sinyal pada pasangan anda mengenai kenikmatan seks yang anda terima. Terlebih, lelaki ingin mendapat sinyal dari anda pada saat anda mencapai orgasme.

"Saat gerakan napas menjadi panjang dan berat, ini yang paling dinanti," kata Susan. Begitu pula sebaliknya. Jika anda dapat merangsang pasangan dengan baik dan berhasil mengeluarkan serta melakukan gerakan fisik tak terkendali, pertanda dia sedang menikmatinya. Jadi, ekspresi suara itu juga merupakan bagian penting dalam hidangan seksual anda dengan pasangan, maka lakukanlah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar