Rabu, 17 November 2010

Kisah Keledai Tua

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam
sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama
berjam-jam, semetara si petani memikirkan apa yang
harus dilakukannya.

Akhirnya, Ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan
sumur juga perlu ditimbun dan ditutup karena
berbahaya, jadi tidak berguna untuk menolong si
keledai. Ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang
membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekopi
tanah ke dalam sumur.

Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang
sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian. Tetapi
kemudian, semua orang takjub, karena si keledai
menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi
dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam
sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya.

Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop
tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang
menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar
tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu
menaiki tanah itu.

Sementara tetangga-2 si petani terus menuangkan tanah
kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus
juga menguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera
saja, semua orang terpesona ketika si keledai
meloncati tepi sumur dan melarikan diri !

Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran
kepadamu, segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk
keluar dari 'sumur' (kesedihan, masalah, dsb) adalah
dengan menguncangkan segala tanah dan kotoran dari
diri kita (pikiran, dan hati kita)
dan melangkah naik dari 'sumur' dengan menggunakan
hal-hal tersebut sebagai pijakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar