TOKYO - Fantasi seks seseorang beragam. Salah satunya bercinta dengan seorang pramugari. Kondisi ini sepertinya diincar oleh pramugari Japan Airlines (JAL) yang beberapa waktu lalu dianggap bangkrut.
Para pramugari ini tidak menjual dirinya, melainkan seragam Japan Airlines yang mereka kenakan saat bertugas di udara. Seragam pramugari Japan Airlines kini banyak beredar di sekita industri seks di Jepang.
Seragam yang tadinya dimiliki oleh para pramugari yang terpaksa 'dirumahkan' tersebut laku keras dibeli oleh para pelaku seks menyimpang di Jepang. Meskipun banyak toko yang membuat imitasi seragam tersebut. Sseragam bekas pramugari tersebut dipastikan bernilai tinggi seperti layaknya sebongkah emas. Demikian diberitakan Timesonline.co.uk, Kamis (4/3/2010).
Pihak Japan Airlines sendiri memperkirakan banyak seragam kebanggaan mereka kini telah beredar di pasar gelap yang menjual produk-produk seks.
Seorang pemilik toko kostum di distrik Akihabara, Tokyo, Jepang, Yu Teramoto menyatakan jika seragam asli milik Japan Airlines sebelumnya amat tidak mungkin untuk dimiliki para penggemarnya. Namun dengan kondisi yang dialami maskapai penerbangan kebanggaan Jepang itu, seragam bisa saja dimiliki orang lain.
Japan Airlines kini berusaha keras mencari seragam tersebut di pasar gelap. Usaha pencegahan juga dilakukan termasuk menyertakan nomor seri dari tiap seragam dan tetap menyimpan catatan asal dari bahan seragam tersebut dari seluruh dunia.
Selain itu, JAL kemungkinan besar akan mengikuti langkah All Nippon Airways yang menjahit chip komputer ke dalam seragam pramugari mereka. All Nippon Airways pernah mengalami hal serupa dengan pihak Japan Airlines mengenai seragam pramugari mereka.
Masalah seragam Japan Airlines ini memang bukan pertama kalinya menjadi perhatian publik. Sebelumnya maskapai tersebut terpaksa membayar USD2500 atau sekira Rp25 juta (Rp9,270 per dolar), untuk menebus seragam pramugari mereka yang tiba-tiba dilelang di internet.
Nilai seragam lengkap milik JAL sendiri diperkirakan mencapai USD18 ribu atau sekira Rp166,8 juta.
Para pramugari ini tidak menjual dirinya, melainkan seragam Japan Airlines yang mereka kenakan saat bertugas di udara. Seragam pramugari Japan Airlines kini banyak beredar di sekita industri seks di Jepang.
Seragam yang tadinya dimiliki oleh para pramugari yang terpaksa 'dirumahkan' tersebut laku keras dibeli oleh para pelaku seks menyimpang di Jepang. Meskipun banyak toko yang membuat imitasi seragam tersebut. Sseragam bekas pramugari tersebut dipastikan bernilai tinggi seperti layaknya sebongkah emas. Demikian diberitakan Timesonline.co.uk, Kamis (4/3/2010).
Pihak Japan Airlines sendiri memperkirakan banyak seragam kebanggaan mereka kini telah beredar di pasar gelap yang menjual produk-produk seks.
Seorang pemilik toko kostum di distrik Akihabara, Tokyo, Jepang, Yu Teramoto menyatakan jika seragam asli milik Japan Airlines sebelumnya amat tidak mungkin untuk dimiliki para penggemarnya. Namun dengan kondisi yang dialami maskapai penerbangan kebanggaan Jepang itu, seragam bisa saja dimiliki orang lain.
Japan Airlines kini berusaha keras mencari seragam tersebut di pasar gelap. Usaha pencegahan juga dilakukan termasuk menyertakan nomor seri dari tiap seragam dan tetap menyimpan catatan asal dari bahan seragam tersebut dari seluruh dunia.
Selain itu, JAL kemungkinan besar akan mengikuti langkah All Nippon Airways yang menjahit chip komputer ke dalam seragam pramugari mereka. All Nippon Airways pernah mengalami hal serupa dengan pihak Japan Airlines mengenai seragam pramugari mereka.
Masalah seragam Japan Airlines ini memang bukan pertama kalinya menjadi perhatian publik. Sebelumnya maskapai tersebut terpaksa membayar USD2500 atau sekira Rp25 juta (Rp9,270 per dolar), untuk menebus seragam pramugari mereka yang tiba-tiba dilelang di internet.
Nilai seragam lengkap milik JAL sendiri diperkirakan mencapai USD18 ribu atau sekira Rp166,8 juta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar