China bersedia membuka keran impor produk-produk buatan AS dengan nilai total US$45miliar
Presiden Hu Jintao disambut tuan rumah, Presiden Barack Obama dan istri (AP Photo/Charles Dharapak)
VIVAnews - Amerika Serikat (AS) menyambut baik kerjasama baru dengan China untuk membangkitkan perekonomian. Ini ditandai dengan kesediaan China membuka keran impor produk-produk AS senilai puluhan miliar dolar untuk mendukung terbukanya ratusan ribu lapangan kerja di Amerika.
Demikian salah satu kesepakatan antara Presiden AS, Barack Obama, dan tamunya dari China, Hu Jintao, di Washington DC, Rabu 19 Januari 2011 waktu setempat. Kedua pemimpin membicarakan beragam isu, mulai dari ekonomi, politik, keamanan, hingga hak asasi manusia (HAM).
Di bidang ekonomi, satu pencapaian penting yang disepakati kedua pemimpin adalah kerjasama perdagangan. Menurut Gedung Putih, seperti yang dipantau stasiun berita CNN, China bersedia membuka keran impor produk-produk buatan AS dengan nilai total US$45miliar.
Kerjasama ekspor-impor itu penting bagi AS dalam mengatasi tingkat pengangguran karena menciptakan 235.000 pekerjaan di Amerika. Negeri Paman Sam itu dalam beberapa tahun terakhir berjuang keras untuk menekan tingkat pengangguran, yang mendekati sepuluh persen dari total populasi.
"Kita saling mendukung kesuksesan satu sama lain. Dalam dunia yang kian terhubung dan di dalam ekonomi global, banyak negara - termasuk AS - akan menjadi lebih makmur dan lebih aman bila saling bekerja sama," kata Obama.
Sedangkan Hu menyambut hubungan antara AS dan China sebagai salah satu faktor yang penting dan bisa memberi pengaruh bagi dunia. "Kerjasama kita sebagai mitra harus berdasarkan saling menghormati. China dan AS harus saling menghormati jalur pembangunan dan kepentingan masing-masing," kata Hu.
Obama menyatakan bahwa China merupakan pasar yang sangat penting bagi AS saat negara komunis itu bangkit kekuatan baru ekonomi dunia. "Kami ingin menjual berbagai barang kepada Anda," ujar Obama kepada Hu, yang berlanjut dengan tawa dari kedua pemimpin itu.
"Kami ingin menjual pesawat, jual mobil. Kami juga ingin jual piranti lunak. Saya sepenuhnya percaya bahwa kebangkitan China yang damai baik bagi dunia dan juga baik bagi Amerika," lanjut Obama.
Ini merupakan kali kedua Hu ke AS, pertama dilakukan pada 2006 saat dijamu Presiden George W. Bush. Namun, pada kunjungan Hu kali ini, AS memberi sambutan yang istimewa. Selain mengadakan pertemuan yang intensif di Gedung Putih, Hu dijamu Obama dan istri acara makan malam kenegaraan.
Presiden Hu Jintao disambut tuan rumah, Presiden Barack Obama dan istri (AP Photo/Charles Dharapak)
VIVAnews - Amerika Serikat (AS) menyambut baik kerjasama baru dengan China untuk membangkitkan perekonomian. Ini ditandai dengan kesediaan China membuka keran impor produk-produk AS senilai puluhan miliar dolar untuk mendukung terbukanya ratusan ribu lapangan kerja di Amerika.
Demikian salah satu kesepakatan antara Presiden AS, Barack Obama, dan tamunya dari China, Hu Jintao, di Washington DC, Rabu 19 Januari 2011 waktu setempat. Kedua pemimpin membicarakan beragam isu, mulai dari ekonomi, politik, keamanan, hingga hak asasi manusia (HAM).
Di bidang ekonomi, satu pencapaian penting yang disepakati kedua pemimpin adalah kerjasama perdagangan. Menurut Gedung Putih, seperti yang dipantau stasiun berita CNN, China bersedia membuka keran impor produk-produk buatan AS dengan nilai total US$45miliar.
Kerjasama ekspor-impor itu penting bagi AS dalam mengatasi tingkat pengangguran karena menciptakan 235.000 pekerjaan di Amerika. Negeri Paman Sam itu dalam beberapa tahun terakhir berjuang keras untuk menekan tingkat pengangguran, yang mendekati sepuluh persen dari total populasi.
"Kita saling mendukung kesuksesan satu sama lain. Dalam dunia yang kian terhubung dan di dalam ekonomi global, banyak negara - termasuk AS - akan menjadi lebih makmur dan lebih aman bila saling bekerja sama," kata Obama.
Sedangkan Hu menyambut hubungan antara AS dan China sebagai salah satu faktor yang penting dan bisa memberi pengaruh bagi dunia. "Kerjasama kita sebagai mitra harus berdasarkan saling menghormati. China dan AS harus saling menghormati jalur pembangunan dan kepentingan masing-masing," kata Hu.
Obama menyatakan bahwa China merupakan pasar yang sangat penting bagi AS saat negara komunis itu bangkit kekuatan baru ekonomi dunia. "Kami ingin menjual berbagai barang kepada Anda," ujar Obama kepada Hu, yang berlanjut dengan tawa dari kedua pemimpin itu.
"Kami ingin menjual pesawat, jual mobil. Kami juga ingin jual piranti lunak. Saya sepenuhnya percaya bahwa kebangkitan China yang damai baik bagi dunia dan juga baik bagi Amerika," lanjut Obama.
Ini merupakan kali kedua Hu ke AS, pertama dilakukan pada 2006 saat dijamu Presiden George W. Bush. Namun, pada kunjungan Hu kali ini, AS memberi sambutan yang istimewa. Selain mengadakan pertemuan yang intensif di Gedung Putih, Hu dijamu Obama dan istri acara makan malam kenegaraan.
saya ibu irma seorang TKI DI SINGAPURA
BalasHapuspengen pulang ke indo tapi gak ada ongkos
sempat saya putus asah apalagi dengan keadaan susah
gaji suami itupun buat makan sedangkan hutang banyak
kebetulan saya buka-bukan internet mendapatkan
nomor MBAH SERO katanya bisa bantu orang melunasi hutang
melalui jalan TOGEL dengan keadaan susah terpaksa saya
hubungi dan minta angka bocoran SINGAPURA
angka yang di berikan 4D yaitu 6377 TGL 01-09-2016
ternyata betul-betul tembus 100% alhamdulillah dapat Rp.250.juta
bagi saudarah-saudara di indo mau di luar negeri
apabila punya masalah hutang sudah lama belum lunas
jangan putus asah beliau bisa membantu meringankan masalah
ini nomor hp -> (-082-370-357-999-) MBAH SERO
demikian kisah nyata dari saya tampah rekayasa
atau silahkan buktikan sendiri..